Posts Tagged ‘SBY’
Rupiah begitu lemah, mengapa?
Mata uang negara kita tercinta yang bernama rupiah saat ini cukup lemah dibandingkan dengan mata uang dunia lainnya. Mengapa ya? Inilah jawabanya:
1. Utang. Utang pemerintah maupun swasta RI saat ini cukup fantastis. Pemerintah RI cukup doyan ngutang utk nutupin defisit APBN dan subsidi BBM. Saat ini utang pemerintah RI sekitar 200 milyar dollars. Sedangkan utang swasta bisa jadi hampir sama. Oleh karena itu mengapa rupiah selalu tertekan ketika pihak pemerintah maupun Swasta sudah jatuh tempo harus bayar utang plus bunganya dalam mata uang dollar.
2. Impor BBM. RI adalah negara yg doyan impor BBM utk konsumsi dalam negeri terutama utk memenuhi kebutuhan bahan bakar kendaraan dan industri. Setiap hari minimal pertamina keluar kocek 100 juta dollars utk impor BBM mentah maupun yg sdh jadi via Singapura. Inilah juga faktor yg membuat rupiah keok terus terhadap dollar karena Pertamina cukup rakus thd dollar.
3. Impor barang lainnya yg menyangkut hajat hidup rakyat yang jumlahnya 230 juta jiwa : besi baja, daging sapi, beras, kedelai, oat, susu, bahan kimia, gadget, software , elektronik, dsb. Jika impor lebih besar dari export maka akan terjadi defisit. Jika terjadi defisit rupiah bs KO
4. Kondisi negara yang tidak stabil seperti mau pemilu dan kerusuhan akan menyebabkan pelarian modal Konglomerat dan investor ke luar negeri. Favorit tujuan pelarian modal adalah Singapore, Hong Kong dan Swiss
Coba kita bandingkan mata uang rupiah dengan mata uang taka Bangladesh. FYI 1 taka setara 150 rupiah. Di Bangladesh kata teman yg sdh ke sana, harga roti cane cuman 10 taka alias 1500 rupiah. Coba bandingkan dengan di Indonesia, bisa nyampe 10.000 rupiah.
Jadi kelihatan begitu lemahnya mata uang kita…
Moral story: sudah saatnya tiap warga Indonesia punya tabungan dollars sebagaimana dicontohkan oleh presiden kita, keluarga nya dan para menteri serta jajaran pejabat lainnya..
Pindahkan gedung DPR ke luar Jakarta!
Akibat penutupan tol dalam kota oleh pendemo aliansi perangkat desa seluruh indonesia. Kasihan banyak pegawai kantoran yg jalan kaki karena angkutan umum tmsk ojeg lumpuh total akibat penutupan jalan di mana-mana. Juga orang-orang yg mau ke bandara tak terbayang ketinggalan pesawat.
Doh.. Kapan ini negara mau maju-maju dipimpin oleh presiden yg sdh tdk punya integritas..
Pak Presiden… Ngeselin banget sih lo!
Pak presiden tolong dengerin jeritan rakyat. Elo bersama jajaran partai konco-konco lo bener-bener kerjanya seperti mafia dan sepertinya gak ada kerja. Mengapa:
1. Anda lebih memilih menalangi duit bank century 6,7 T daripada bikin monorail untuk mengatasi kemacetan jakarta
2. Kinerja Anda dan anak buah Anda yang namanya FOKE sangat buruk sekali di jakarta. Lihat jakarta, anda seperti menutup mata utk thd kemacetan yg semakin parah. Kami rakyat kecil yg tak punya mobil dan motor sangat menderita di jalan ketika hendak: pergi kerja, ke sekolah, ke tempat usaha, dsb. Mahal sekali biaya kami utk pindah dari satu bus ke bus lain, dari angkot ke yg lain. Kepaksa kalau macet bayar ojek sangat mahal.
3. Anda lebih rela menggelontorkan duit 2,5T untuk mega proyek hambalang yg ternyata dikorupsi oleh Anas Andi Cs dari partai Anda dibanding menggelontorkan duit utk memperbanyak dan memoderinisasi mass transportation seperti monorail dan kereta api!
4. Jepang begitu massive menjual produk otomotif seperti motor dan mobil yg mana mengabiskan APBN utk beli BBM bersubsidi. Kami curiga ada menteri bapak yg dulunya jadi menhub dan beberapa pejabat berselingkuh dengan jepang agar public mass transportation di indonesia mandeg!
Jawab ya..
Aktualisasi terkini dari pengejawantahan pasal 33 UUD 1945
Berikut adalah aktualisasi real terkini dari pengejawantahan pasal 33 UUD 1945 di Indonesia :
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kepemilikan modal.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak ditenderkan oleh pejabat negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh pengusaha dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran mereka.
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas kapitalisme ekonomi dengan prinsip pasar bebas, efisiensi liberalisme, eksploitasi berkelanjutan, berwawasan keuntungan, monopoli, serta dengan menjaga keseimbangan antara keuntungan pejabat negara dan keuntungan para investor.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur oleh LSM asing lalu diundang-undangkan.