Posts Tagged ‘rezeki’
Segala Kondisi Adalah Ujian
Sesungguhnya, kekayaan dan kemiskinan merupakan ujian dari Allah Swt. Banyak orang yg mempunyai anggapan bahwa jika diberi kesusahan dalam hal materi, ia menganggap bahwa dirinya diuji oleh Allah. Namun jika diberi kecukupan harta, ia tidak merasa diuji oleh Allah. Padahal kedua kondisi tersesbut adalah ujian.
Allah memberikan kekayaan adalah ujian apakah dengan banyaknya harta tersebut ia semakin bersyukur dan semakin dekat dengan Allah atau tidak. Begitupun jika diberikan kesusahan, sebenarnya Allah pun sedang menguji apakah dia bersabar dan semakin dekat kepada-Nya atau tidak.
Allah berfirman: “Hingga ketika mereka bersenang-senang dgn apa yg telah diberikan kpd mereka, kami siksa mereka sekonyong-konyong” (QS 6:44). Maksudnya, siksa Allah akan menimpa mereka dengan cara yang tidak mereka sadari.
Hasan berkata, ” Barangsiapa diberikan kemudahan (rezeki) oleh Allah, sedangkan ia tdk menganggap bahwa dengan itu Allah mengancamnya maka orang tersebut tdk mempunyai pikiran. Dan barangsiapa dipersempit (rezekinya), namun ia tidak menganggap bahwa Allah memperhatikannya, maka orang itu tidak mempunyai akal”.
Siapa Kaya Siapa Miskin
Seorang bijak memasang sebuah pengumuman di atas tanah kosong dekat rumahnya: “Tanah ini akan diberikan kepada siapa saja yang telah menjadi orang kaya dalam arti yang sesungguhnya.”
Suatu hari seorang petani kaya lewat di tempat itu, membaca pengumuman dan ber-kata pada dirinya sendiri, “Karena kawan saya si orang bijak itu telah siap melepaskan sebidang tanah, mungkin baik kalau saya memintanya sebelum didahului orang lain. Saya orang kaya yang mempunyai segala sesuatu. Jadi saya pasti memenuhi syarat.”
Segera saja petani kaya itu mengetuk pintu dan mengemukakan maksudnya. Orang bijak kemudian bertanya, “Apakah Tuan sungguh-sungguh telah kaya?” “Sung-guh, karena saya mempunyai segala sesuatu yang saya butuhkan,” jawab petani.
Kawan, lanjut si orang bijak, “Anda sesungguhnya adalah orang miskin karena senantiasa merasa kekurangan. Coba pikir-kan baik-baik. Kalau Anda benar-benar sudah kaya, mengapa Anda masih meng-inginkan tanah itu?”
Baca entri selengkapnya »
Ayo nak, contohlah apa yang dilakukan Elang Gumilang
Jumat sore (28/12), suasana Institut Pertanian bogor (IPB), terlihat lengang. Tidak ada geliat aktivitas proses belajar mengajar. Maklum hari itu, hari tenang mahasiswa untuk ujian akhir semester (UAS). Saat Realita melangkahkah kaki ke gedung Rektorat, terlihat sosok pemuda berperawakan kecil dari kejauhan langsung menyambut kedatangan Realita. Dialah Elang Gumilang (22), seorang wirausaha muda yang peduli dengan kaum miskin. Sambil duduk di samping gedung Rektorat, pemuda yang kerap disapa Elang ini, langsung mengajak Realita ke perumahannya yang tak jauh dari kampus IPB. Untuk sampai ke perumahan tersebut hanya membutuhkan waktu 15 menit dengan menggunakan kendaraan roda empat. Kami berhenti saat melewati deretan rumah bercat kuning tipe 22/60. Rupanya bangunan yang berdiri di atas lahan 60 meter persegi itu adalah perumahan yang didirikannya yang diperuntukan khusus bagi orang-orang miskin. Setelah puas mengitari perumahan, Elang mengajak Realita untuk melanjutkan obrolan di kantornya.
Elang sendiri merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan H. Enceh
(55) dan Hj. Prianti (45). Elang terlahir dari keluarga yang lumayan berada,
yaitu ayahnya berprofesi sebagai kontraktor, sedangkan ibunya hanya ibu
rumah tangga biasa. Sejak kecil orang tuanya sudah mengajarkan bahwa segala
sesuatu diperoleh tidak dengan gratis. Orang tuanya juga meyakinkan bahwa
rezeki itu bukan berasal dari mereka tapi dari Allah SWT..
Baca entri selengkapnya »