Posts Tagged ‘pahala’
Jika Engkau Melihat Seseorang Terbongkar Aibnya
Pengalaman menunjukan bahwasanya seseorang tidaklah terbongkar aibnya pada saat pertama kali melakukan dosa, karena Allah adalah As-Sittiir (yang menutupi aib-aib hambaNya).
Allah akan menundanya dan membiarkannya serta memberikan kesempatan kepadanya untuk sadar dan bertaubat.Karenanya jika engkau melihat ada seseorang telah dibongkar aibnya dan dipermalukan oleh Allah dihadapan khalayak maka ketahuilah…
ia telah berdosa…lalu berdosa lagi dengan dosa yang sama…lalu berdosa kembali…hingga suatu saat akhirnya Allah pun membongkarnya dan mempermalukannya.Karenanya wahai saudaraku…
Janganlah kau terpedaya tatkalau kau bermaksiat lantas engkau tidak ketahuan melakukannya…
Memang benar saat ini engkau tidak ketahuan…
Allah masih memberi kesempatan kepadamu…Akan tetapi siapakah yang menjamin bahwasanya suatu saat aib dan dosa yang kau sembunyikan ini tidak akan terbongkar…???
Maka waspadalah dan bertaubatlah kepada Allah sebelum kau dipermalukan di dunia, sebelum dipermalukan di akhirat…
Yaa Allah ampuni hamba-hambaMu ini…
tutupilah dan sembunyikanlah aib dan dosa-dosa kami…Ammien..
Great Tausiah from: Ust. Firanda Andirja, MA
Setan, Teman Tidak Mesra
Mudah-mudahan renungan di bawah ini dapat menjadi cambuk dan nasehat bagi diri. Wahai diri, wahai jiwa berhati-hatilah…
=====
Ramadan terjalani sudah. Setan dibelenggu, agar manusia khusyuk beribadah. Ramai-ramai menabung pahala, dan kembali fitri tatkala bulan penuh berkah ini mengikuti putaran waktu, memasuki fitrahnya, balik seperti sediakala. Benarkah jika setan ‘absen’ menggoda terjamin keharmonisan dunia? Di bulan suci ini rasanya menarik untuk bicara soal itu.
Istilah setan atau iblis hanya ada dalam agama samawi, ‘agama langit’. Yahudi, Kristen dan Islam meyakini itu. Dia semula makhluk penjaga harta surga, dan dilaknat Allah ketika menolak untuk mengakui eksistensi Nabi Adam sebagai makhluk paling mulia. Itu karena setan terbuat dari api, sedang Adam ‘hanya’ terbuat dari tanah.
Setan tidaklah terbilang jumlahnya. Ahli tafsir memprediksi, kuantitas malaikat paling banyak, disusul setan dan manusia. Disebutnya, jika ada bilangan sepuluh, maka yang sembilan adalah malaikat, satu itu setan dan manusia. Kalau satu itu dibulatkan menjadi sepuluh, maka yang sembilan itu adalah setan, sedang yang satu itu manusia.
Manusia, setan dan malaikat adalah menyatu. Poros penyatuan itu ada dalam diri manusia. Saban manusia ditemani dua malaikat yang bertindak sebagai ‘akuntan’ untuk menghitung baik dan buruk. Dan diasumsikan terdapat tiga setan yang ‘mengaduk-aduk’ jeroan manusia. Mereka membisiki dan mempengaruhi agar berbuat tercela.
Baca entri selengkapnya »