Posts Tagged ‘maut’
Mengukur Kesetiaan
Kesetiaan wanita diuji saat lelaki tidak punya apa-apa.
Tapi kesetiaan lelaki diuji saat dia memiliki segalanya.
Bila kau mempunyai segala nya dan ia mencintaimu, itu kenyataan.
Namun bila kau tidak mempunyai segala nya dan ia masih mencintaimu, itulah ketulusan.
Sesungguhnya kamu tak perlu memiliki segala nya untuk bahagia
Karena yang kamu butuhkan hanyalah seseorang yang mampu membuatmu tersenyum ketika hatimu berduka.
Semoga kita dikaruniakan pasangan halal yang tulus mencintai kita dan mampu saling membahagiakan…amiin
Quote from: Dr. H. Agus Setiawan, Lc. MA
Renungan: LIHATLAH TELAPAK TANGANMU
Ada bbrp garis utama yg menentukan nasib. Ada garis kehidupan. Ada garis rezeki & Ada pula garis jodoh.
Sekarang, menggenggamlah.. Dimana semua garis tadi ? “Di dalam telapak tangan yang anda genggam.”
Nah, apa artinya itu? Apapun takdir & keadaanmu kelak, semua itu ada dalam genggamanmu sendiri.
Anda lihat bukan? Bahwa semua garis tadi ada di tanganmu.
Dan, begitulah rahasia sukses.. Berjuang & berusaha dengan berbagai cara utk menentukan nasib sendiri..
Tetapi coba lihat pula genggamanmu. Bukankah masih ada garis yang tidak ikut tergenggam?
Sisa garis itulah yang berada di luar kendalimu.. Karena di sanalah letak kekuatan Sang Maha Pencipta yg kita tidak akan mampu lakukan & itulah bagianNya Tuhan.
Genggam & lakukan bagianmu dengan kerja keras & sungguh, & bawalah kepada Tuhan bagian yang tidak mampu engkau lakukan..!
Pernahkah kita sendiri?
Dalam kesendirian
Apa yang kita perbuat?
Dalam kesendirian,
Terkadang timbul berbagai perasaan, Ada rasa takut?
Cemas? Gelisah?
Dalam kesendirian,
Terkadang kita berusaha mencari teman yang bisa menemani, entah itu orang, hp, buku atau yang lainnya.
Pernahkah kita merenung dalam kesendirian, akan nasib kita kelak?
Kesendirian kita dialam kubur, tanpa ada satupun yang dapat menemani kita.
Tiada suami, istri, anak, bapak, ibu dan yang lainya.
Dalam kesendirian itu kita berharap ada yang senantiasa menemani kita.
Kelak….
Ketika semua telah pergi meninggalkan kita dalam kesendirian, hanya amal perbuatan kitalah yang akan menemani.
Kita berharap amal kebaikanlah yang senantiasa menemani kita. Maka beramallah selagi kesempatan itu ada.
Sebelum semua terlambat dan sia-sia.
Syarat Mati itu…
Sebuah oasis utk ruh diriku yg tandus kering kerontang dan berbatu:
Jangan tertipu dengan usia MUDA”
karena syarat Mati TIDAK harus TUA…Jangan terpedaya dengan tubuh yang SEHAT karena syarat Mati TIDAK mesti SAKIT…
Jangan terperdaya dengan Harta Kekayaaan Sebab Si kayapun TIDAK pernah menyiapkan Kain Kafan buat dirinya meski cuma Selembar…
Teruslah berbuat BAIK,
berniat untuk BAIK,
berkata yang BAIK-BAIK, memberi nasihat yang BAIK Meskipun TIDAK banyak orang yang mengenalimu.Cukuplah Allah yang mengenali kita lebih dari pada orang lain.
Jadilah bagai Jantung yang tidak terlihat, Tetapi terus berdenyut setiap saat hingga kita terus dapat hidup, berkarya & menebar manfaat bagi sekeliling kita sampai dberhentikan oleh-NYA.
Kudos: Thanks to sensei Jamal for sharing me this oasis…
10 Tweet Terakhir Alm. Ustadz JEFRY AL BUCHORI
Bismillahir-Rah maanir-Rahim…
# “Pada akhirnya .. Semua akan menemukan yg namanyatitik jenuh .. Dan pada saat itu .. Kembali adalah yg terbaik .. Kembali pada siapa..??? Kpd “DIA” pastinya .. Bismika Allohumma ahya wa amuut..”
#”Yang paling banyak aku sembunyikan adalah keburukanku .. Dan yang paling banyak aku tampak kan adalah kebaikanku ..”
# “Diri ini selalu ingin kelihatan baik di mata manusia yang lain .. Padahal begitu jelas keburukannya dimataMU .. Ampuni aku .. Ampuni aku ..”
# “Kenapa manusia nggak boleh berlama-lama menanam kebencian, dendam dan kemarahan, khawatir nggak ada umur, kemudian mati membawa itu semua, na’udzu billah”
# “Kemarahan bisa membuat seseorang menjadi hina ..
Hina dlm perbuatan ..
Kemarahan bisa membuat seseorang menjadi buruk ..
Buruk dlm sangkaan ..”
# “Gak ada satupun manusia yang gak pernah berbuat salah .. Lalu kenapa jadi sulit untuk memaafkan orang yangtelah berbuat salah kepada dirinya ..”
# “Pada dasarnya manusia itu makhluk yang memiliki sifat lemah lembut & cerdas, hanya saja dalam perjalanannya nafsu yang tidak baik telah mengotorinya”
# “Kebenaran itu mengajak bukan menginjak, merangkul bukan memukul, memeluk bukan menekuk, munculkan harapan bukan mupuskan harapan, tidak merasa lebih baik”
# “Berhati-hatilah kpd orang dengki, apapun akan menjadi salah di hadapannya,orang dengki tidak pernah menyadari kedengkiannya, kecuali ada hidayah”
# “Memberi maaf tidak harus menunggu yang salah meminta maaf .. itulah kemuliaannya ..”
(.. .Dalam dekapan cinta sang Pencipta kini beliau tertidur pulas selamanya .. .Dalam ingatan kita beliau akan tetaphidup .. Semoga apa yang beliau perjuangkan, cintanya pada Ad Dien,dan kasih sayangnya pada umat islam bisa menumbuhkan UJE UJE yang lain … aamiin … ) Wallahu’alam bishshawab, ..
… Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci … ~ o ~
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ..amien.
And in the end…
Alkisah di sebuah pesantren, Seorang Ustadz memiliki burung sejenis Beo yang terlatih untuk berdzikir seperti: Assalamu’alaikum, Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, dan lainnya….
Suatu hari, pintu kurungan terbuka & burung itu terbang bebas. Sontak para santri mengejar burung milik guru mereka, sementara si burung terbang tidak terkontrol dan tertabrak kendaraan yang melintas dengan kencang hingga terkapar sekarat lalu meninggal.
Sang Ustadz terlihat berbeda raut wajahnya setelah burungnya mati, nampak sekali sedih hingga seminggu lamanya. Para santri yang melihatnya pun mengira Ustadz nya bersedih karena burungnya mati, mereka berkata:
“Ustadz, jika hanya burung yang membuat ustadz sedih, kami sanggup menggantinya dengan yang bisa berdzikir juga. Tak perlu ustadz bermurung hingga sedemikian lamanya!”
Sang Ustadz menjawab: “Aku bukan bersedih karena burung itu.”
Para Santri: “Lantas kenapa ustadz..???”
Sang Ustadz: “Kalian melihat bagaimana burung itu sekarat setelah tertabrak?”
Para Santri: “Ya, kami melihatnya.”
Sang Ustadz: “Burung itu hanya bersuara KKKKAAKK, KKKKHHEEK, KKKKAAKK, KKKKHHEEK,,, padahal sudah terlatih berdzikir sedemikian rupa, namun saat merasakan PERIHNYA sakaratul maut menjemput, hanya perih yang terasa.”
“Lalu aku teringat diriku, yang setiap hari terbiasa berdzikir, JANGAN-JANGAN NASIBKU SAMA SEPERTI BURUNG ITU, TAK KUAT MENAHAN SAKARAT LALU BUKAN DZIKIR YANG KUUCAPKAN.
Padahal burung itu tidak diganggu setan saat sakaratul maut, sedangkan manusia diganggu setan saat sakaratul maut. Tidak ada yang tahu bagaimana keadaan kita mati, KHUSNUL KHOTIMAH ataukah SU’UL KHOTIMAH..???”
Para Santri pun terdiam dan membenarkan Sang Ustadz, dan mereka pun ikut murung memikirkan hal yang serupa dengan Ustadz-nya.
Lalu bagaimana keadaan kita saat menjemput sakaratul maut nanti…???