Posts Tagged ‘ikhlas’
Renungan: LIHATLAH TELAPAK TANGANMU
Ada bbrp garis utama yg menentukan nasib. Ada garis kehidupan. Ada garis rezeki & Ada pula garis jodoh.
Sekarang, menggenggamlah.. Dimana semua garis tadi ? “Di dalam telapak tangan yang anda genggam.”
Nah, apa artinya itu? Apapun takdir & keadaanmu kelak, semua itu ada dalam genggamanmu sendiri.
Anda lihat bukan? Bahwa semua garis tadi ada di tanganmu.
Dan, begitulah rahasia sukses.. Berjuang & berusaha dengan berbagai cara utk menentukan nasib sendiri..
Tetapi coba lihat pula genggamanmu. Bukankah masih ada garis yang tidak ikut tergenggam?
Sisa garis itulah yang berada di luar kendalimu.. Karena di sanalah letak kekuatan Sang Maha Pencipta yg kita tidak akan mampu lakukan & itulah bagianNya Tuhan.
Genggam & lakukan bagianmu dengan kerja keras & sungguh, & bawalah kepada Tuhan bagian yang tidak mampu engkau lakukan..!
And in the end…
Alkisah di sebuah pesantren, Seorang Ustadz memiliki burung sejenis Beo yang terlatih untuk berdzikir seperti: Assalamu’alaikum, Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, dan lainnya….
Suatu hari, pintu kurungan terbuka & burung itu terbang bebas. Sontak para santri mengejar burung milik guru mereka, sementara si burung terbang tidak terkontrol dan tertabrak kendaraan yang melintas dengan kencang hingga terkapar sekarat lalu meninggal.
Sang Ustadz terlihat berbeda raut wajahnya setelah burungnya mati, nampak sekali sedih hingga seminggu lamanya. Para santri yang melihatnya pun mengira Ustadz nya bersedih karena burungnya mati, mereka berkata:
“Ustadz, jika hanya burung yang membuat ustadz sedih, kami sanggup menggantinya dengan yang bisa berdzikir juga. Tak perlu ustadz bermurung hingga sedemikian lamanya!”
Sang Ustadz menjawab: “Aku bukan bersedih karena burung itu.”
Para Santri: “Lantas kenapa ustadz..???”
Sang Ustadz: “Kalian melihat bagaimana burung itu sekarat setelah tertabrak?”
Para Santri: “Ya, kami melihatnya.”
Sang Ustadz: “Burung itu hanya bersuara KKKKAAKK, KKKKHHEEK, KKKKAAKK, KKKKHHEEK,,, padahal sudah terlatih berdzikir sedemikian rupa, namun saat merasakan PERIHNYA sakaratul maut menjemput, hanya perih yang terasa.”
“Lalu aku teringat diriku, yang setiap hari terbiasa berdzikir, JANGAN-JANGAN NASIBKU SAMA SEPERTI BURUNG ITU, TAK KUAT MENAHAN SAKARAT LALU BUKAN DZIKIR YANG KUUCAPKAN.
Padahal burung itu tidak diganggu setan saat sakaratul maut, sedangkan manusia diganggu setan saat sakaratul maut. Tidak ada yang tahu bagaimana keadaan kita mati, KHUSNUL KHOTIMAH ataukah SU’UL KHOTIMAH..???”
Para Santri pun terdiam dan membenarkan Sang Ustadz, dan mereka pun ikut murung memikirkan hal yang serupa dengan Ustadz-nya.
Lalu bagaimana keadaan kita saat menjemput sakaratul maut nanti…???
Menularkan kebahagian setiap hari
Seorang pemuda berangkat kerja dipagi hari… Memanggil taksi, dan naik…
‘Selamat pagi Pak,’…katanya menyapa sang sopir taksi terlebih dulu…
‘Pagi yg cerah bukan?’ sambungnya sambil tersenyum,… lalu bersenandung kecil…
Sang sopir tersenyum melihat keceriaan penumpangnya, dgn senang hati, Ia melajukan taksinya…
Sesampainya ditempat tujuan.. Pemuda itu membayar dgn selembar 20ribuan, utk argo yg hampir 15 ribu…
‘Kembaliannya buat bpk saja…selamat bekerja Pak..’ kata pemuda dgn senyum…
‘Terima kasih…’ jawab Pak sopir taksi dgn penuh syukur…
‘Wah.. aku bisa sarapan dulu nih… Pikir sopir taksi itu…
Dan ia pun menuju kesebuah warung.
‘Biasa Pak?’ tanya si mbok warung.
‘Iya biasa.. Nasi sayur… Tapi.. Pagi ini tambahkan sepotong ayam’..jawab Pak sopir dgn tersenyum.
Dan, ketika membayar nasi , di tambahkannya seribu rupiah ‘Buat jajan anaknya si mbok,.. ‘begitu katanya.
Dgn tambahan uang jajan seribu, pagi itu anak si mbok berangkat kesekolah dgn senyum lebih lebar.
Ia bisa membeli 2 buah roti pagi ini… Dan diberikannya pada temannya yg tdk punya bekal.
Begitulah…cerita bisa berlanjut.. Bergulir… .sprt bola salju…
Pak sopir bisa lebih bahagia hari itu…
Begitu juga keluarga si mbok…
Teman2 si anak…
keluarga mrk…
Semua tertular kebahagiaan…
Kebahagiaan, sprt juga kesusahan, bisa menular kpd siapa saja disekitar kita…
Kebahagiaan adalah sebuah pilihan…
Siapkah kita menularkan kebahagiaan hari ini??
Bisa menerima itu adalah berkah…
Tapi bisa memberi adalah anugerah….
Semoga sisa hidup kita selalu bahagia dan membuat org lain bahagia dgn keberadaan kita,
Mari selalu berbagi, semoga ada arus membahagiakan yg terus berputar, dan jgn pernah dengki dgn kebahagiaan yg dimiliki org lain, apalagi berusaha menghilangkannya.