Posts Tagged ‘hidup’
Ini bukan nasehat
“SAYA PIKIR……SAYA PIKIR…
“Saya pikir, hidup itu harus banyak meminta ~ ternyata harus banyak memberi.
Saya pikir, sayalah orang yang paling hebat ~ ternyata ada langit di atas langit.
Saya pikir, kegagalan itu final ~ ternyata hanya sukses yang tertunda.
Saya pikir, sukses itu harus kerja keras ~ ternyata kerja cerdas
Saya pikir, kunci surga ada di langit ~ ternyata ada di hatiku.
Saya pikir, Tuhan selalu mengabulkan setiap permintaan ~ ternyata Tuhan hanya memberikan yang kita perlukan.
Saya pikir, makhluk yang paling bisa bertahan hidup adalah yang paling pintar, atau yang paling kuat ~ ternyata yang paling cepat merespon perubahan.
Saya pikir, keberhasilan itu karena turunan ~ ternyata karena ketekunan.
Saya pikir, kecantikan luar yang paling menarik ~ ternyata inner beauty yang lebih menawan.
Saya pikir, kebahagian itu ketika menengok ke atas ~ ternyata ketika melihat ke bawah.
Saya pikir, usia manusia itu di ukur dari bulan & tahun ~ ternyata di hitung dari apa yang telah dilakukannya kepada orang lain.
Saya pikir, yang paling berharga itu uang & Kekuasaan -emas- permata ~ Ternyata BUKAN juga ……yang paling Penting dan Paling mahal itu “KESEHATAN dan NAMA BAIK”.
Yani Libels, 1964-2015
Masa lalu
Jika derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya, mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa? Sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nantinya.
Jika kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, mengapa tidak dinikmati saja? Sedang keluhan tak akan mengubah apa-apa.
Jika luka dan kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya, mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa? Sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama.
Jika kebencian dan kemarahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, mengapa mesti diumbar sepuas jiwa? Sedang memaafkan adalah lebih mulia.
Jika kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, mengapa mesti tenggelam di dalamnya? Sedang taubat itu menggugurkan semua dosa.
Jika harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya, mengapa mesti ingin dimiliki sendiri saja? Sedang kedermawanan justeru akan melipat gandakannya.
Jika kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya, mengapa mesti membusung dada? Angkuh dan bahkan berbuat kerusakan di dunia? Sedang dengan kepandaiannya manusia diminta memimpin dunia agar adil sejahtera.
Jika bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya, mengapa mesti sendiri saja dirasa? Sedang berbagi bahagia akan membuatnya lebih bermakna.
Jika hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya, mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka? Sedang begitu banyak kebaikan bisa dicipta.
Jika pesan ini akan menjadi masa lalu pada akhirnya, mengapa mesti engkau nikmati sendiri saja? Sedang membagikannya pada sesama akan jauh lebih berpahala.
Suatu hari, saat semua telah menjadi masa lalu aku ingin duduk di hamparan taman-taman surgawi. Bersamamu, bersama orang-orang yg kita cinta, sambil saling bercerita dan bercengkrama mengenai apa yg telah kita lakukan di masa lalu hingga kita mendapatkan anugerah-NYA… Aamiiin…
Setiap jiwa itu pasti diuji…
Kerendahan hati teruji saat kita di puncak, rasa jumawa akan menjadi satu ujiannya…
Kebesaran jiwa teruji saat kita menghadapi dan melewati konflik-konflik panjang…
Ketegaran iman diuji saat berada di tempat sepi dirayu berzina oleh wanita cantik dan berharta…
Prinsip dan integritas teruji saat duit yg bukan hak Kita ditaruh di atas meja Kita…Kekerdilan jiwa menemukan momentum nya saat kita merasa di bawah,
Syukur atas nikmat potensi diri menemukan ujian nya saat kita tak lagi sanggup memikul cita2 besar
Zuhud baru teruji dan terbukti saat kita kaya raya berkelimpahan…
Istiqomah menemukan ujiannya ketika kita merasa bosan-jumud-galau..
Ketulusan iman diuji saat kita dalam kesendirian…
Keikhlasan akan terus diuji hingga ajal menjelang…
Syarat Mati itu…
Sebuah oasis utk ruh diriku yg tandus kering kerontang dan berbatu:
Jangan tertipu dengan usia MUDA”
karena syarat Mati TIDAK harus TUA…Jangan terpedaya dengan tubuh yang SEHAT karena syarat Mati TIDAK mesti SAKIT…
Jangan terperdaya dengan Harta Kekayaaan Sebab Si kayapun TIDAK pernah menyiapkan Kain Kafan buat dirinya meski cuma Selembar…
Teruslah berbuat BAIK,
berniat untuk BAIK,
berkata yang BAIK-BAIK, memberi nasihat yang BAIK Meskipun TIDAK banyak orang yang mengenalimu.Cukuplah Allah yang mengenali kita lebih dari pada orang lain.
Jadilah bagai Jantung yang tidak terlihat, Tetapi terus berdenyut setiap saat hingga kita terus dapat hidup, berkarya & menebar manfaat bagi sekeliling kita sampai dberhentikan oleh-NYA.
Kudos: Thanks to sensei Jamal for sharing me this oasis…