Archive for the ‘Computer Networking’ Category
Koneksi 100Mbps dua kantor yang terpisah 2km dengan Wireless
Saya asumsikan bahwa kedua perusahaan tersebut merupakan kantor pusat dan kantor cabang yang terpisah sejauh 2km pada gedung yang berbeda. Kantor pusat ada pada gedung A (di sekitar kawasan Binus Anggrek) dan kantor cabang ada pada gedung B (di sekitar pos Pegumben). Untuk koneksi kantor pusat ke kantor cabang seperti ini bisa saja kite menyewa koneksi Metro Fibre MPLS dari ISP seperti Biznet atau Indosat. Namun biasanya ini akan sangat mahal. Dan juga belum tentu juga jaringan fibre-nya sudah tersedia. Sebagai contoh untuk koneksi Metro Fibre MPLS Indosat per Juli tahun 2018 sewa koneksi dari Menara Satrio di Semanggi ke Menara 89 di Kuningan untuk bandwidth sekitar 50 mbps biayanya adalah sekitar Rp. 26 juta per bulan. Setahun sudah lebih dari Rp. 300 juta untuk biaya langganan.
Alternatif lain yang lebih terjangkau dari sisi biaya adalah kita bisa menggunakan solusi wireless point-to-point 2.4Ghz atau 5 Ghz untuk menghubungkan kantor pusat dengan kantor cabang. Namun karena frekuensi 2.4Ghz sudah cukup banyak yang pakai dan dari pengalaman untuk solusi point to point lebih banyak terganggu oleh jaringan wifi yang umumnya beroperasi pada frekuensi 2.4 Ghz, maka saya lebih memilih frekuensi 5Ghz.
Maka ada beberapa langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Gunakan AirLink UBNT yang merupkan software berbasis web untuk menghitung kebutuhan jaringan wireless outdor (Outdoor Wireless Link Calculator). Ada di URL: https://link.ui.com
- Lakukan simulasi pengukuran koneksi point-to-point yang mana di sini kita akan menghubungkan kantor pusat di Gedung A (kawasan Anggrek) dengan kantor cabang di gedung B (kawasan Pos Pegumben). Tampilannya adalah sbb:
Tarikan lurus point-to-point . Sehingga akan didapatkan rekomendasi alat wireless yang cocok untuk digunakan beserta rekomendasi ketinggian yang diperlukan untuk antena Baca entri selengkapnya »
Networking: Perbedaan antara OSI Model vs TCP/IP serta Apa kegunaannya
Industri jaringan mempunyai sebuah standar model tujuh lapisan untuk arsitektur protokol komunikasi jaringan. Arsitektur ini dinamakan Open Systems Interconnection (OSI) model. OSI model merepresentasikan usaha yang dilakukan International Organization for Standardization (ISO) untuk menstandarisasi design dari sistem dari protokol jaringan dengan tujuan interoperabilitas dari bermacam-macam sistem komunikasi dan juga untuk interkonektivitas dan akses terbuka bagi pengembang software dan perangkat jaringan.
Model OSI ini merupakan pengembangan dari model protokol komunikasi jaringan yang sudah ada sebelumnya, yakni TCP/IP model. TCP/IP model mungkin lebih populer digunakan dalam menggambarkan cara kerja jaringan dan lebih tua dari model OSI. Kedua model di atas memiliki beberapa lapisan. Berikut adalah perbedaannya:
OSI Layers | Protocol Suite | Protocol Data Unit (PDU) | TCP/IP Layers |
Application Layer | HTTP, SMTP, Telnet, POP3, IMAP, FTP, HTTP | Data | Application Layer |
Presentation Layer | MIME, | ||
Session Layer | Netbios, RPC, L2TP, PPTP | ||
Transport Layer | TCP / UDP | Segment (TCP) / Datagram (UDP) | Transport Layer |
Network Layer | ARP, IP, IGMP, ICMP | Packet | Internet Layer |
Data Link Layer | Ethernet, Token Ring, ATM, Frame relay | Frame | Network Access Layer |
Physical Layer | Bit |
Berikut ini penjelasan singkat tentang masing-masing lapisan model OSI.
- Physical : menentukan cara memindahkan bit dari satu perangkat ke perangkat lainnya. Ini menjelaskan bagaimana kabel, konektor dan kartu jaringan (LAN Card) seharusnya bekerja dan bagaimana mengirim dan menerima bit.
- Data Link : merangkum/men-enkapsulasi sebuah paket dalam sebuah frame. Frame akan berisi header dan trailer yang memungkinkan perangkat untuk berkomunikasi. Header biasanya berisi alamat MAC sumber dan tujuan. Untuk trailer umumnya berisi field Frame Check Sequence, yang digunakan untuk mendeteksi kesalahan transmisi. Datalink layer memiliki dua sublapisan:
- Logical link control, digunakan untuk kontrol aliran dan deteksi kesalahan.
- Media Access Control – digunakan untuk pengalamatan perangkat keras dan untuk mengontrol metode akses.
- Network: menentukan pengalamatan perangkat, routing, dan penentuan jalur. Pengalamatan perangkat digunakan untuk mengidentifikasi host di jaringan (misalnya berdasarkan alamat IP-nya).
- Transport : membagi bagian data yang besar yang diterima dari protokol lapisan atas. Menetapkan dan mengakhiri koneksi antara dua komputer. Digunakan untuk kontrol aliran dan pemulihan data.
- Session: mendefinisikan cara menetapkan dan menghentikan sesi antara dua sistem.
- Presentation: mendefinisikan format data. Encoding karakter, kompresi data dan enkripsi/dekripsi didefinisikan pada lapisan ini.
- Application: lapisan ini paling dekat dengan pengguna. Ini memungkinkan aplikasi jaringan untuk berkomunikasi dengan aplikasi jaringan lainnya.
Dari grafik tabel di atas, maka dapat disarikan perbedaan antara OSI dan TCP/IP layer:
- Dalam menjelaskan proses komunikasi data di jaringan, OSI Model memiliki 7(tujuh) Layer sedangkan pada TCP/IP Model hanya memiliki 4(empat) Layer.
- Di dalam OSI Layer terdapat tiga layer yang berkaitan dengan Aplikasi (Application, Presentation, dan Session) sedangkan dalam TCP/IP hanya satu Layer yaitu Application Layer
- Dalam OSI Layer Proses komunikasi data di dalam jaringan fisik, dimodelkan dalam dua layer (Data Link dan Physical Layer) sedangkan pada TCP/IP dimodelkan dalam satu layer yaitu Network Access.
- Dalam menjelaskan cara kerja jaringan, TCP/IP lebih populer untuk digunakan karena lebih sederhana dan lebih mudah dijelaskan ketimbang model OSI. Namun untuk kebutuhan troubleshooting maka model OSI banyak digunakan oleh pihak pengembang dan praktisi jaringan.
Berikut adalah gambaran secara grafis bagaimana bermanfaatnya lapisan model di atas dalam memvisualkan perjalanan data di jaringan dimana data dikirimkan dari server A menuju server B dengan melewati beberapa tahapan layer yang memiliki masing-masing fungsi sebagaimana dijelaskan di atas.
Data dari yang dikirim dari server A dari jaringan A dilakukan encapsulasi melewati beberapa tahapan layer, kemudian dikirimkan dalam bentuk sinyal digital berupa bits melalui jaringan fisik untuk kemudian dilakukan decapsulasi di jaringan B dan akhirnya data diterima di server B.
Xiaomi Default Email Client: Disappointing
Previously I used Asus Zenfone 2 to push my exchange online (Office 365) and I feel comfort with Asus default email client.

Xiaomi Email Client to MS Exchange
When I change my smartphone to Xiaomi Redmi Note 3 Pro, I really frustrated with xiaomi email client:
1. It unable to auto complete contact when I type name in To, CC and BCC field
2. Less secure. It is automatically display email in HTML format with image automatically download when I open the email body
3. Text size can not sizeable
So that’s it the cons of xiaomi default email client.
As alternative I switch to CloudMagic to push my exchange online. It can solve my frustration.
Files Migration to Office 365 Sharepoint Online
We can narrow down the headache by using some 3rd party solution to migrate hundreds gigabytes files from our legacy file server to Office 365 SharePoint Online or One Drive for Business.
My Favorite tools are:
1. Thinkscape FilesToGo for Office 365
2. Layer2 Cloud Connector for Sharepoint Online
I prefer FilesToGo because it is more cheap for short term migration ( one or two month). But if you want to more advanced migration & syncronization between Sharepoint online & legacy file server, you can use Layer2 Cloud Connector.

Layer2 Cloud Connector for Sharepoint. Prices: USD 1400 (Professional Edition). USD 499 (Personal Edition). One time/ Perpetual license
Conclusion: Next year maybe I want to buy Layer2 Cloud Connector Professional because it is more flexible and more advance.
Block One Drive for Business Syncronization to Non-Joined Domain PC
If your company is using Office 365, of course, you as an IT Admin wants the office’s data remains secure. In order to make the data in One Drive for Bussiness and Sharepoint Online stay safe, then you must to inactivate the syncronization feature on PCs that do not join the domain like home PC. So if the employee resign, they are difficult to copy the company work files.
The Prerequsites are:
1. You know the domain GUID active directory (AD) in the office
2. You have access to the company’s Office 365 powershell
Here are the steps:
1. To determine the domain GUID : log in as Administrator to the domain controller and use powershell with the following command (bold text):
Windows PowerShell
Copyright (C) 2014 Microsoft Corporation. All rights reserved.
PS C:\Users\Administrator> $domains = (Get-ADForest).Domains; foreach($d in $domains) {Get-ADDomain -identity $d | Select ObjectGuid}
The result:
ObjectGuid
----------
19e5a505-2498-42b3-a426-fb3aeb5976fs
PS C:\Users\Administrator>
2. Install the latest shell management sharepoint online on your laptop (at least OS windows 7). And do the following command line (as Administrator):
Login to sharepoint online:
PS C:\WINDOWS\system32> $cred=Get-Credential
PS C:\WINDOWS\system32> connect-sposervice -url https://TenantName-admin.sharepoint.com/ -credential $cred
Set restriction that only PC that has been join domain (Domian GUIID: 19e5a505-2498-42b3-a426-fb3aeb5976fs) can sync to one drive for bussiness:
PS C:\WINDOWS\system32> Set-SPOTenantSyncClientRestriction -enable -DomainGuids "19e5a505-2498-42b3-a426-fb3aeb5976fs"
The result:
TenantRestrictionEnabled : True AllowedDomainList : {19e5a505-2498-42b3-a426-fb3aeb5976fs} BlockMacSync : False ExcludedFileExtensions : {} OptOutOfGrooveBlock : True OptOutOfGrooveSoftBlock : True
Free Hyper-V Backup from Altaro
If you have virtualization infrastructure like Hyper-V, you can user Altaro Hyper-V Backup. Altaro provide Free Edition that can support maximum 2 VM guest. If you have more than 2 VM guest, you have to buy Altaro Hyper-V Backup Standard or Unlimited Edition.
My review, Altaro Hyper-V Backup is pretty good and light enough compare to another product.
Figure 1. Windows Server 2012 Hyper-V Manager
Figure 2. Altaro Hyper-V Backup Dashboard