OKB karena insider trading saham
Betapa kotornya para pelaku trading saham yang kadang menghalalkan segala cara dengan mengandalkan insider trading. Segelintir orang telah menjadi OKB (Orang Kaya Baru) karena mengandalkan informasi orang dalam dalam bermain saham. Juga segelintir orang tetap mengandalkan spekulasi saham untuk terus memperkaya diri dengan mengandalkan informasi orang dalam. Perdagangan saham kadang sangat kotor. Makanya saya tidak mempercayai institusi yang namanya Bursa Efek!. Karena di dalamnya penuh dengan sarang penyamun, rampok dan mafia!
Taken from KOMPAS 2011-05-13.
Beberapa profesi/pihak yang sangat rentan konflik kepentingan oleh insider trading :
- Orang-orang yang dekat di lingkaran Board of Director (BoD) perusahaan yang Go Public
- Pejabat / menteri yang mempunyai akses ke sumber informasi
- Pejabat Bursa Efek
- Konsultan Keuangan / Konsultan Hukum / Notaris yang terkait proses seperti merger atau akuisisi di atas
- Perusahaan-perusahaan capital / perusahaan berjangka yang umumnya bermain spekulasi di reksadana, pasar uang, pasar saham, pasar komoditi, dsb.
Ya tidak semuanya kotor tapi pasti ada segelintir oknum yang menghalalkan segara cara untuk kepentingan insider trading seperti kasus Rajaratnam di atas. Kita tidak tahu secanggih dan secerdas apa pihak otoritas bursa dalam mendeteksi dan membasmi insider trading… Wallahu a’lam!
Written by isal
13 Mei 2011 pada 10:09
Ditulis dalam Indonesiana
Tagged with BEI, Bursa efek, Bursa Efek Indonesia, galleon, insider trading, kotor, OKB, orang kaya baru, rajaratnam, saham
2 Tanggapan
Subscribe to comments with RSS.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Ini dia ulah para insider trading http://m.kompas.com/news/read/2011/03/09/05383566/warga-terkaya-digugat
sutarno
17 Mei 2011 at 06:49
Ada keuntungan besar pasti ada resiko yang di tanggungboleh pihak yang bermain didalamnya,jangan alergi dengan saham di dalamnya ada pembelajaran yaitu. makin besar keuntungan makin besar resiko yang di tanggung oleh pemain….he
asman
10 Juli 2011 at 14:21